Senin, 18 Mei 2009

MEMBANGUN KECERDASAN SPIRITUAL

A. Berfikirlah kritis
"Bacalah ! Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar dengan kalam. Mengajar manusia apa yang tidak ia tahu"
(Qs. Al-Alaq (segumpal darah) Ayat: 3-5)

Berpikir kritis merupakan kemampuan dalam memahami realitas. Kecerdasan pada setiap manusia tentu berbeda-beda. Kadar kecerdasan yang tinggi umumnya membuat pemiliknya menjadi orang-orang yang jenius dan istimewa di bidangnya. Ada pula orang-orang istimewa karena memiliki banyak aspek kecerdasan atau multiple intelligence. Menurut Prof. Dr. Howard Gardner dari Harvard University, menyatakan IQ (Intelligence Quotient) Cuma satu aspek kecerdasan. Ada banyak tipe kecerdasan yang bisa di temui pada manusia. Misalnya, ada yang di sebut cerdas berbahasa, untuk menggolongkan orang-orang yang pandai merangkai dan mengartikan kata-kata. Manusia seperti Albert Einstein dianggap memiliki kecerdasan logical mathematical. Sementara orang seperti Beethoven memiliki musical intelligence yang tinggi. Ada juga kecerdasan spasial. Para pelukis atau pematung biasanya termasuk kelompok ini karena kemampuannya dalam hal berfikir, mencerna, dan menuangkan pikirannya dalam bentuk gambar atau visual. Para atlet berprestasi seperti pembasket legendaris Michael Jordan tergolong tipe bodilly kinesthetic intelligene tinggi.
Kecerdasan dalam hal memahami dirinya sendiri dan orang lain, seperti Sigmund Freud atau Mahatma Gandhi termasuk memiliki kecerdasan personal. Ada pula yang di sebut naturalist intelligence untuk mengambarkan orang seperti Charles Darwin.

Sedangkan menurut psikiater Dr. Martina Nasrun MD. Orang yang cerdas adalah antara lain orang yang punya kemampuan belajar dan menerapakan apa yang sudah di ketahuinya itu dalam bentuk apapun pada kehidupannya. Orang yang cerdas juga mempunyai bereaksi secara intelligent pada kesempatan, rangsangan, dan masalah yang ada di sekitarnya. Secara sederhana, orang yang cerdas bisa survive menghadapi kehidupan karena mampu mencari solusi yang tepat dari masalah-masalah yang di hadapainya.
Kecerdasan perlu di asah. Karena tanpa dilatih kecerdasan tidak mungkin datang dengan sendirinya. Dalam konsep al-Qur'an di jelaskan: "Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu, dan kamu tidak mengetahui sesuatupun kemudian Allah menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur" (Qs. An-Nahl (lebah) Ayat: 87)
Bersyukur dalam konteks ayat ini berarti bisa mengoptimalkan potensi diri menjadi orang yang mengerti, cerdas, kreatif, serta inovatif. Setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi orang cerdas. Melatih diri untuk bersikap cerdas perlu kita tingkatkan, banyak cara yang bisa kita gunakan, dalam setiap pekerjaan dibutuhkan bukan saja kecerdasan akademik tapi juga keterampilan sikap bersosialisasi, kecerdasan emosional dan spiritual.




Mengasah kecerdasan bisa dengan cara:

1. Memahami orang lain
Orang yang mampu memahami orang lain bisa berkomunikasi lebih efektif. Untuk itu di perlukan kemauan dan kemampuan mendengar aktif, berempati, dan mengerti sudut pandang orang lain.

2. Mengekspresikan diri dengan jelas
Anda mesti tahu kapan perlu bicara ringkas, kapan perlu detil sehingga orang tidak bingung menaggapi anda.

3. Mengungkapkan kebutuhan
Menjadi cerdas berarti menjadi diri sendiri dan mengenal kebutuhan diri sendiri. Orang cerdas tahu batas kemampuannya dan tak ragu mengungkapkannya. Dengan begitu orang tidak kecewa karena berharap terlalu banyak padanya.

4. Memberi respon balik
Orang cerdas punya kemampuan memberi umpan balik secara tepat, deskriptif, konkrit, praktis, dan bersifat helpful, tanpa bersikap menyerang.

5. Memotivasi diri sendiri dan orang lain
Mereka yang cerdas bisa memotivasi dirinya, juga orang lain untuk melakukan action. Ia juga mesti ter- connect, memahami orang lain, dan membuat jaringan yang efektif di antara mereka.

6. Memecahkan konflik
Orang cerdas biasanya mampu memadamkan konflik, selagi orang lain berdebat dengan "tegangan tinggi" ia mampu mengedepankan masalah, lalu bisa memberikan solusi yang kreatif.

7. Menjadi pemain dalam tim
Kecerdasan seseorang di tantang saat menjadi bagian dari tim.Teamwork kadang melelahkan karena Anda tidak bisa begitu saja memaksa orang lain mengikuti Anda. Sebaliknya, Anda mesti melengkapi ide orang lain, mengkoordinasi tanpa tampak bossy, dan membangun kesepakatan.

8. Bertukar peran
Orang cerdas biasanya fleksibel, ulet, dan tabah menghadapi perubahan. Mereka tahu ada berbagai situasi berbeda yang mesti di hadapi dengan cara berbeda pula. Ada pepatah bijak yang mengatakan bila ingin situasi berubah, ubahlah diri sendiri terlebih dahulu. Meski begitu, orang cerdas juga tahu sampai batas mana dia bisa bersikap fleksibel.

Ada banyak jalan untuk menjadi orang cerdas, aktualisasikan diri dengan banyak belajar dari pengalaman. Anda bisa belajar apapun dari siapapun. Guru Anda tidak terbatas, begitu Anda merasa sudah "serba tahu" atau merasa tak perlu tahu, proses belajar Anda bisa terhambat, ini yang berbahaya bagi otak dan kecerdasan Anda. Yang juga sangat penting bagi otak adalah kondisi fisik yang bugar secara keseluruhan. Olah raga merupakan poin penting. Menurut psikiater Dr. Edward M. Hallowell MD. Olah raga mengubah stuktur kimia otak secara langsung dan dramatis. Sedangkan menurut Dr. Ruswaldi Munir SpKO, peneliti di Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAI) mengatakan, olah raga membuat jantung seseorang terlatih sehingga denyutnya rendah tapi aliran darah keseluruh tubuh lancar.
Termasuk pompaan darah ke otak yang mengangkut oksigen dari nutrisi yang penting untuk kerja otak.

Dengan demikian kemampuan konsentrasi dan berfikir lebih mudah dibandingkan bila Anda tidak melakukan aktivitas olah raga sama sekali.
Ruswaldi beserta tim ahli di AAI malah merancang latihan khusus yang dinamai brain exercise. Suatu latihan dengan pola dasar gerakan yang menyilang kiri-kanan, atas-bawah, ataupun depan belakang. Gerakan menyilang pada latihan ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan fungsi belahan otak kanan dan kiri. Olah raga dan latihan macam ini menurut riset memberi pengaruh positif pada peningkatan daya ingat, kewaspadaan, atensi, dan executive fuction seseorang.
Otak yang tajam dan kesadaran bersikap cerdas merupakan kunci untuk mempertahankan kecerdasan yang Anda miliki saat ini. Untuk itulah Anda perlu strategi dan latihan. Kini banyak di temukan metode dan latihan untuk mempertajam daya ingat Anda. Antara lain metode tunaba yang bisa menyeimbangkan fungsi belahan otak kiri dan kanan, membangun kesehatan mental dan spiritual.

Menurut Margaret Sewell, direktur Memory Enhancement Program di New York menyatakan, seperti tubuh, Anda tidak bisa sesekali saja pergi ke pusat kebugaran untuk mendapatkan tubuh dalam kondisi prima. Begitu juga dengan otak prima, Anda mestinya membangun dari sekarang untuk mendapatkan kondisi yang tetap prima di kemudian hari. "Yang terpenting jangan kehilangan minat terhadap segala hal yang baru. Jangan pula kehabisan kepedulian pada orang lain". Menurutnya, orang yang peduli terhadap orang dan lingkungan sekitarnya, secara tidak langsung dituntut untuk aktif belajar dan mengaktualisasikan ide-idenya. Sehingga dengan sendirinya kinerja otak tetap terpelihara. Hal ini pula yang terjadi pada orang-orang tua yang tetap aktif meski memasuki masa pensiun. Aktivitas yang signifikan biasanya akan terus memacu kerja sel-sel otak.

B. Berfikirlah kreatif
Seorang yang kreatif mempunyai kepribadian yang menyenangkan, dalam kegiatan selalu aktif, selalu mencari hal-hal yang inovatif, banyak memberikan kontribusi kepada orang lain. Dalam sabdanya Rasulullah mengatakan: "Dan sebaik-baiknya manusia adalah yang banyak memberikan manfaat terhadap sesamanya".
( Al-Mu'jam al-Ausath Lith-Thabraani 13: 28 )

Mungkin Anda pernah mengalami hal ini. Tiba-tiba saja otak anda "mempet", tidak dapat mengeluarkan ide untuk proyek yang sedang Anda tangani. Sementara atasan Anda meminta Anda untuk segera menyelesaikannya sore ini juga. Padahal, Anda selama ini dikenal sebagai seseorang yang kreatif. Ide-ide biasanya mengalir lancar dari kepala Anda. Ide yang diharapkan tersebut memang muncul juga pada akhirnya. Tetapi, Anda tidak puas, karena ide itu keluar terburu-buru. Anda kurang maksimal bekerja
Studi yang di muat dalam Harvard Business School menyebutkan bahwa, seseorang memang akan menjadi kurang kreatif saat diburu-buru waktu. Ketika deadline semakin mendekat, ide yang muncul bukanlah yang paling kreatif, melainkan yang paling cepat dan sederhana yang terlintas dalam fikiran.


Sebenarnya cara yang dapat Anda lakukan untuk membangkitkan kreativitas Anda saat Anda benar-benar membutuhkannya:
1. Melakukan hal-hal yang menyenangkan
Kreativitas berasal dari alam bawah sadar dan akan tetap bekerja, walaupun Anda sedang tidak bekerja. Saat Anda sibuk bekerja, otak Anda tentu akan dipenuhi oleh berbagai hal, ini justru akan menyuburkan ide-ide Anda. Bila fikiran Anda sedang "mentok" , cobalah untuk menyibukan diri dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Misalnya, membaca buku atau majalah, olah raga, menonton film, atau mendengarkan musik favorit.
Otak Anda akan menjadi sibuk karenanya dan kreativitas Anda pun akan aktif bekerja.
2. Ngobrol dengan seorang rekan
Ide cemerlang biasanya sulit muncul dalam kolompok diskusi. Banyaknya jumlah anggota dan ide menyebabkan kerja kelompok tersebut akhirnya menjadi tidak terfokus. Berbeda dari suasana dalam kelompok kecil yang hanya terdiri atas dua orang. Biasanya ide akan mengalir lancar saat Anda berbincang-bincang dengan rekan Anda.
3. Bergeraklah
Saat fikiran Anda sedang "mentok", Anda dapat melakukan olah raga favorit Anda. Olah raga diyakini tidak hanya dapat mengeluarkan keringat, tetapi juga inspirasi. Selama Anda melakukan gerakan yang ritmis, seperti berjalan, exercise, meditasi, yoga, berenang atau bersepeda, otak Anda juga ikut bergerak. Bukan tidak mungkin pada saat itu ide cemerlang akan muncul tiba-tiba.
4. Mengalir begitu saja
Anda tidak perlu menyediakan waktu khusus untuk memikirkan ide-ide Anda. Biarkan keluar dengan sendirinya. Dengan demikian, fikiran rasional Anda akan dapat membedakan mana ide yang gila-gilaan dan mana yang realistis.

C. Mengapa Orang Cerdas Bertindak Bodoh?
"Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui" (Qs. An-Nahl (lebah) Ayat: 43)
Seseorang tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan intelektual,tapi perlu dibarengi dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Orang pintar atau cerdas di dunia ini banyak yang melakukan tindakan yang tidak terpuji. Misalnya, melakukan korupsi, sekandal seks, dan kriminalitas.

Robert J. Sternberg, Director of Yale University Center for the Psychology of Abilities, Competencies, and Expertise. Mempublikasikan buku tentang Why Smart People Can Be So Stupid. Berbeda dengan pendapat orang selama ini, menurutnya kebodohan bukan lawan kecerdasan, tapi lawan kebijakan. Ini untuk menunjukan bahwa banyak orang cerdas yang melakukan langkah bodoh. Contohnya, Richard Nixon yang tersandung skandal Watergate atau Bill Clinton yang terlibat skandal seksual dengan Monica Lewinski.

Sayangnya banyak orang yang cerdas yang tidak menyadari telah melakukan kebodohan. Bahkan mereka seringkali menggunakan kecerdasannya untuk "membenarkan" tindakannya.
Robert memaparkan 4 kecenderungan yang terjadi pada orang cerdas sampai-sampai ia tersandung:
1. The egocentrism fallacy
orang yang secara salah percaya bahwa karena sangat cerdas maka sepatutnya "dunia" berputar atau berpusat pada dirinya.
2. The omniscience fallacy
percaya bahwa salah satu alasan yang membuatnya memegang kendali adalah karena ia tahu lebih banyak dari yang dibayangkan dan dibutuhkan.
3. The omnipotence fallacy
percaya bahwa kecerdasan membuatnya mampu mengatasi semua hal, ia bisa melakukan apaun yang diinginkan dan merasa bisa dengan mudah menagani semua akibatnya.
4. The invulnerable fallacy
percaya bahwa ia bisa terlepas dari semua masalah karena kecerdasannya membuat dia "kebal" kesalahan bahkan merasa tak perlu kritikan.

Bila Anda mulai berfikir bahwa "dunia" berpusat pada Anda, merasa lebih serba tahu dari orang lain, dan merasa Anda sangat cerdas sehingga bisa melakukan apapun sesuka hati, mungkin sudah saatnya Anda hati-hati. Anda masih disebut cerdas, tapi tidak bijaksana. Orang bijaksana adalah orang yang mengetahui terhadap apa yang ia ketahui, kalau melakukan pekerjaan tentunya akan berfikir sebelum berbuat, berfikir akibatnya, dan selalu mengevaluasi diri. Rasulullah bersabda: " Orang yang cerdas adalah orang yang berbuat baik pada dirinya, dan beramal saleh untuk bekal sesudah mati". (HR.Ibnu Majah)

Kecerdasan suatu amanat dari Tuhan, yang perlu dioptimalisasikan dan diaktualisasikan. Apa gunanya cerdas kalau tidak takut sama Tuhan, tidak malu melakukan tindakan kriminalitas. Kecerdasan yang kita miliki harus bisa mengendalikan diri kita, sehingga kita bisa merasakan kedamaian diri, kedamaian semesta, dan kedamaian abadi.

0 komentar:

Posting Komentar