Jumat, 25 September 2009

MEMAHAMI KEPRIBADIAN ORANG LAIN

إنما المؤمنون إخوة فإصلحوا بين أخويكم واتقوا الله لعلكم ترحمون
"Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" (Qs. AlHujraat:10).
Aktifitas kita sehari-hari dalam berusaha memperjuangkan hidup, tidak lepas dari interaksi dengan sesama manusia. Karena kita tahu bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan bersosialisasi (homo sapiens). Dalam berinteraksi dengan masyarakat perlu ditanamkan sikap tenggang rasa, toleransi, dan kebersamaan, agar meraih hidup yang harmonis.
Kebersamaan dalam hubungan dengan sesama teman adalah sesuatu hal yang bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi Anda. Indahnya kebersamaan bisa dilakukan dengan cara:

1.Memahami kepribadian orang lain.
Tiap individu mempunyai kepribadian yang unik. Pelajarilah kekuatan dan kelemahan setiap orang. Dengan mempelajari kepribadian orang, Anda lebih bisa beradaptasi dengan orang lain. Sikap orang kepada Anda diklasifikasikan menjadi tiga: Pertama, ada yang menaruh suka atau simpati, bahkan mengidolakan Anda. Kedua, sikap biasa-biasa, medium dalam arti tidak terlalu suka dan tidak menaruh benci kepada Anda. Ketiga, sikap yang menaruh rasa tidak suka. Orang yang seperti ini akan selalu mencari kejelekan-kejelekan Anda. Tapi jangan sampai Anda membalas kejelekannya. Dalam konsepi Al-Qur'an dijelaskan: "Tolaklah (perbuatan buruk mereka) dengan yang lebih baik". (Qs. Al-mu'minuun: 96).
Jangan berharap terlalu banyak kepada teman, sehingga Anda tidak kecewa bila teman Anda memberi reaksi yang tidak mengenakan.

2. Komunikasi Saling terbuka merupakan kunci hubungan yang mulus.
Jangan berharap teman Anda dapat membaca pikiran Anda, tanpa Anda ungkapkan isi hati Anda. Namun arti komunikasi bukan hanya berbicara, tetapi juga mendengar. Biarkan dia mengungkapkan isi hatinya. Komunikasi yang baik adalah bila Anda tahu kapan harus bicara, kapan harus jadi pendengar.

3. Dukungan Anda perlu dukungan baik dari keluarga, teman, dan sahabat. Carilah orang yang loyal dan obyektif, yang bisa mengerti masalah anda, yang bisa diajak diskusi atau sharing sehingga masalah yang anda hadapi ada solusinya.

4. Humor Dengan humor hubungan dengan teman Anda akan lebih berwarna.
Anda dapat memakai humor disaat Anda memang ingin tertawa, atau sebagai penyelamat suasana.

5. Pemaaf
Maka maafkanlah mereka, mintalah ampunan bagi mereka dan bermusyawarohlah dengan mereka dalam urusan itu. (Qs. Al-imron: 159)
Memaafkan berarti tidak membesar-besarkan kesalahan-kesalahan kecil. Jika Anda marah cari apa yang menekan Anda, dan membuat Anda menjadi emosional. Jangan sekali-kali melakukan apapun ketika Anda marah. "Marah itu datangnya dari syetan, apabila marah salah seorang dari kamu, maka berwudlulah". (Al-Hadits)

6. Keseimbangan
Anda tahu kapan memberi kapan menerima, jangan boros. "Sesungguhnya pemborosan itu saudarnya syetan". (Qs. Al_Isra: 27) Komposisi berapa yang Anda berikan dan berapa yang diberikan teman Anda tidak selalu seimbang, kadang Anda memberi lebih, kadang teman anda yang lebih banyak memberi.Take and give.
Untuk lebih memperkuat tali persaudaraan, dan harmonisasi antar relasi, antar organisasi, atau kelompok. Perlu memahami kiat dasar dalam membina hubungan:
1. Affection (kasih sayang)
"Muhammad adalah utusan Allah dan orang yang bersamanya tegas terhadap orang kafir, dan berkasih sayang terhadap sesama". (Qs. Al-Fath: 29)
Apapun yang Anda lakukan terhadap orang lain, didasari oleh perasaan dan sikap tanpa pamrih. Pernahkah Anda memperlakukan hubungan seperti hitung dagang, menyayangi seseorang bila dia bisa memenuhi kebutuhan Anda, dan tidak memperdulikannya jika tidak mendapatkan apa-apa darinya. Hubungan seperti ini akan menyebabkan konflik dan sakit hati, berhati-hatilah dalam mencari teman agar tidak kecewa di kemudian hari.
2. Appreciation (penghargaan)
Anda menghargai orang lain sebagai mana adanya dia. Mencintainya sebagaimana Anda mencintai diri Anda sendiri. Anda tidak memaksanya untuk mengikuti keinginan Anda. Ingatlah pemaksaan dan dominasi bukanlah cinta.
3. Acknowledgment (pengakuan)
Anda mengakui harapan dan perasaan orang lain , saling pengertian, saling menerima, sehingga melahirkan hubungan yang ideal dan harmonis. Disini yang di butuhkan adalah empati atau memahami perasaan orang lain, bukan simpati atau merasa kasihan kepadanya.
4. Acceptance (penerimaan)
Anda memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjadi dirinya sendiri dan berkembang. Dia bukan milik Anda, kalau Anda menyayangi seseorang, Anda tidak boleh mengikatnya.
5. Action (tindakan)
Anda harus berusaha agar hubungan Anda menjadi harmonis. Komunikasi adalah alat penting untuk suatu hubungan yang sehat. Ungkapkan apa keinginan Anda, open system problem solving. Jangan berharap orang lain dapat membaca pikiran Anda. Anda juga harus tahu kapan harus bicara, kapan harus diam.
6. Absolute (kemutlakan)
Anda memiliki komitmen mutlak terhadap suatu hubungan, syarat terakir ini di perlukan dalam ikatan perkawinan. "Maka dengan rahmat Allah, bersikaplah lembut terhadap mereka, dan jika kamu bersikap keras hati, maka orang-orang di sekelilingmu akan mejauhi". (Qs. Ali-imron:159) Dengan memahami konsep tentang relasi dalam berinteraksi dengan sosial, baik itu ormas, partai politik, dan apaun namanya harus mengedepankan sikap toleransi, moderat, dan kasih sayang, agar tejadi hubungan harmonisasi yang handal, ideal serta profesional. "Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil". ( Qs. Al-Maaidah: 8) "Jadilah kalian hamba- hamba Allah yang bersaudara". (HR. Muslim)
"Wallahu a'lam bishowab"

oleh Asgaris Thea

0 komentar:

Posting Komentar