Rabu, 14 Oktober 2009

KEBEBASAN DALAM HIDUP

"Beribadahlah kepada Tuhanmu,hingga datang kepadamu keyakinan"(Qs.Al-Hijr:99)

Para ahli tafsir sepakat bahwa "keyakinan" dalam ayat ini mengandung arti: "saat kematiaan".
Hidup ini memang indah.Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih yang terbaik buat kita.Manusia yang berpikir yang menggunakan akal pikirannya akan senantiasa mempertimbangkan baik dan buruk suatu masalah. Allah menyuruh memilih diantara dua pilihan antara beriman dan kafir.Dalam firmannya: "Maka barang siapa yang mau beriman berimanlah,dan barangsiapa yang mau kafir silahkan kafir".Jadi hidup itu banyak pilihan.tapi,tentunya pilihan itu harus yang bisa membawa diri kita kepada kebaikan.Kebaikan harus dibarengi dengan keikhlasan yang tidak ada kemusyrikan dan sifat ria yaitu ingin mendapatkan pujian manusia.Nah,perlunya memahami kebebasan itu sendiri. Menurut Syeik Daqqaq :"Kebebasan berarti bahwa si hamba, bebas dari belenggu sesama makhluk, kekuasaan makhluk tidak berlalu untuk dirinya.Tanda absahnya kebebasan adalah,bahwa tersingkirnya pembedaan tentang segala hal dalam hatinya, sehingga semua gejala duniawi sama di hadapannya".Hakikat kebebasan itu sebenarnya pada tingkat ubudiyah, sebab jika ubudiyahnya benar, maka kebebasan dari belenggu akan sempurna.Jadi kalau kita berbicara tentang kebebasan, kita harus merasakan bebasnya diri dari perbudakan dari sesama makhluk, jangan mau di dikte sama orang lain,kita hanya miliki Allah dialah yang layak bagi kita.Tidak ada yang bisa memperbudak kita, mengatur-ngatur kita, baik perkara duniawi yang bersifat sementara,pencarian kepuasan hawa nafsu,keinginan ataupun kebutuhan.

dalam hal ini patut kita renungkan ketika Asy-Sibly di tanya: "Tidak tahukah Anda bahwa Allah Maha penyayang?" Beliau menjawab: "Tentu. Tapi, kerena aku telah tahu bahwa Dia Maha Penyayang, maka aku tidak pernah meminta kepada-Nya agar menyayangiku.Dan maqam kebebasan sunggulah mulia".
Ketika berhadapan dengan manusia,biasalah bersikap wajar,tidak harus takut,lihatlah manusia itu sebagai manusia yang sama keadaannya seperti kita, hanya status, nasib dan ketakwaannya yang berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar